Sejak lama, Bingka Banjarmasin telah menjadi bagian penting dari budaya Banjar. Konon, kue ini ada sejak zaman Kesultanan Banjar dan menjadi hidangan favorit para bangsawan.
Bingka sering disajikan dalam berbagai acara adat dan tradisi, seperti pernikahan, syukuran, dan hari raya.
Aneka Rasa Bingka
Bingka khas Banjarmasin memiliki varian yang beragam. Ada bingka kentang yang dibuat dengan campuran kentang. Bingka Tapai yang dibuat dengan campuran Tapai. Yang diberi lalaan diatasnya.
“Kalau bingka kentang berarti ada campuran kentangnya, sedangka bingka tapai itu ada campuran tapainya,” Kata Efendi.
Untuk satu bingka dijual dengan harga Rp. 2.000 rupiah.
Besar harapan Efendi agar bingka khas kalimantan ini tetap dilestarikan dan terkenal sampai ke mancanegara.
“Saya berharap agar bingka ini tetap ada dan tidak punah. Harus bisa melestarikan makanan-makanan khas daerah kita agar bisa dikenal oleh warga asing atau pendatang,” ucapnya.
Dengan segala keunikan dan kelezatannya, Bingka Khas Banjarmasin tidak hanya menjadi ikon kuliner lokal, tetapi juga lambang kebanggaan budaya yang patut dilindungi dan dipromosikan ke kancah global.