Dikatakannya, Kafilah Kalteng mengemas tampilan mobil hias "Banama Tingang" dengan tema semangat Isen Mulang Menuju Kalteng Berkah, yang sangat sarat makna dan memiliki filosofi tersendiri.

“Banama itu adalah perahu sedangkan Tingang adalah nama burung khas Kalteng yang menjadi simbol masyarakat Suku Dayak. Di atas perahu tingang kita buat Rumah Betang yaitu rumah pemersatu masyarakat Kalteng yang melambangkan kekeluargaan, toleransi, kebersamaan masyarakat Kalteng tanpa membedakan suku, RAS dan agama,” urai dia.

Dijelaskan pula, di atas perahu hias itu juga ditampilkan ornamen khas Kalteng berpenumpang 13 kabupaten dan satu kota serta terdapat replika Alquran dan masjid.

Lebih lanjut dijelaskan H. Riduan, ada empat materi penilaian yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh Kafilah Kalteng, yang akhirnya mengantarkan mereka berada pada posisi juara pertama yaitu kesesuaian dan keserasian antara tema dan fisik mobil hias yang diusung kafilah Kalteng.

Bukan hanya itu, mobil hias yang ditampilkan Kafilah asal Bumi Tambun Bungai ini juga dihiasi dengan ornamen dengan nilai-nilai artistik Islami serta dipadu dengan warna-warni yang proporsional dan menawan.

Sementara itu Ketua Kafilah Kalteng, KH Khairil Anwar mengaku bersyukur Kafilah yang dipimpinnya meraih sukses dan mendapat gelar sebagai juara pertama di ajang pawai ta’aaruf MTQ Nasional XXIX di Kalsel.

Ia berharap ini menjadi awal yang baik untuk perolehan prestsi di cabang-cabang lomba lainnya di ajang MTQ.

“Insyaallah Kafilah Kalteng jadi tambah semangat dan mohon doanya agar peserta kita bisa tampil maksimal di ajang MTQ Nasional ini dan bisa menyumbangkan lebih banyak prestasi untuk Provinsi Kalimantan Tengah,” pungkasnya.