Malam ini, bahkan beredar pula di berbagai grup-grup whatsApp dan sejumlah media sosial, lembaran skenario pengamanan yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Kota Banjarmasin dalam rangka penertiban yang dilaksanakan oleh Pemko Banjarmasin.
Pantauan media ini, tampak di lokasi Kampung Batuah aktivis senior dari Parlemen Jalanan, Badural Ain Sanusi al Afif. Ada juga Presiden DEMA UIN Antasari Banjarmasin, Yogi Ilmawan, bersama sejumlah aktivis dan warga.
Menurut Badrul Ain Sanusi, pihaknya menyanyangkan sikap Pemko Banjarmasin yang terlihat sangat ambisius dengan proyek revitalisasi tersebut. Hal itu dapat dilihat dari kengototan Pemko Banjarmasin yang tampak seolah kejar target melaksanakan proyek tervitalisasi pasar di kawasan Kampung Batuah.
"Padahal, sudah ada proses gugatan hukum di PTUN dan PN Banjarmasin. Bahkan, sudah ada surat resmi dari DPRD yang meminta Pemko Banjarmasin menunda eksekusi terhadap bangunan di kawasan Kampung Batuah. Benar-benar sewenang-wenang," tegas Badrul Ain geram.
Yogi yang sejak kemarin malam sudah beberapa kali bolak balik ke Kampung Batuah, mengaku prihatin dengan kondisi mental warga yang sedang galau dan tertekan dengan beredarnya berbagai surat yang dilayangkan oleh Pemko Banjarmasin termasuk yang hari ini Surat Perintah dari Kapolresta Banjarmasin.
"Tak bisakah, Pemko Banjarmasin dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) memikirkan ulang beban mental dan traumatik warga Kampung Batuah yang akan digusur," ungkapnya.
Memindahkan warga, imbuh Yogi, bukan seperti memindahkan barang, ini kan manusia jumlahnya lebih dari 500 jiwa pula. Apa Pemerintah tak memikirkan mengenai aspek kejiwaan mereka, beban mental mereka, ujarnya.
"Bertahan hidup saja selama masa pandemi covid-19 ini sudah teramat sulit bagi warga, apa Pemerintah cukup dab tak punya nurani, tega melihat warga yang sudah susah ini dibuat semakin susah," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Aliansi warga Kampung Batuah, M Syahrian Noor, tampak berkali-kali menerima telepon dan memandangi layar HP-nya. Kepada Banuaterkini.com, Syahrian Noor menuturkan banyak menerima "curhatan" warga terkait besok akan ada penggusuran.