Tressnawaty Lanny Susatya di ruang tunggu Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarbaru, saat hendak bertolak ke Jakarta untuk memenuhi undangan Mabes Polri dalam acara Gelar Perkara Khusus dugaan praktek mafia tanah di Kalsel, Rabu (13/07/22). (Foto/Istimewa).

Edtor: M/DQ Elbanjary 

Seolah tak pernah lelah memperjuangkan nasib tanah miliknya yang dirampas para maling tanah, Lanny hari ini Kamis (14/07/22) menghadiri gelar perkara khusus di Mabes Polri.

Jakarta, Banuaterkini.com – Kehadiran Tressnawaty Lanny Susatya (62) seorang perempuan paruh baya asal Banjarmasin, bukan tanpa alasan. Dirinya diundang oleh Biro Pengawas Penyidik (Rowassidik) Mabes Polri berkenaan dengan dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan atau keterangan palsu dalam Akta Autentik dan atau penyerobotan tanah miliknya.

Berdasarkan surat yang dikirimkan Lanny kepada Banuaterkini.com, Selasa (14/07/22), Mabes POlri mengundang yang bersangkutan untuk menghadiri gelar perkara khusus terkait dugaan adanya mafia tanah dalam kasus penyerobotan tanah miliknya yang terletak di Jalan A Yani Kilometer 16.696, Gambut Kabupaten Banjar, Kalsel. 

Surat berkop Badan Reserse Krimimal (Bareskrim) Polri Nomor B/3349/VII/Dittipidum bertanggal 12 Juli 2022 itu dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB di ruang Gelar Perkara Rowassidik Bareskrim Polri, Lantai 10 Bareskrim Mabes Polri, Jakarta. 

Seusai gelar perkara itu, Lanny berharap, agar Mabes Polri dapat membongkar dugaan keterlibatan mafia tanah hingga ke akar-akarnya.

“Mohon doanya, semoga gelar perkara khusus yang hari ini digelar di Mabes Polri dapat membongkar dugaan praktek mafia tanah dalam kasus penyerobotan tanah milik saya hingga ke akar-akarnya,” harapnya.