Saat menyampaikan pidato perdatanya di hadapan Sidang Paripurna MPR RI usai dilantik pada Minggu (20/10/2024), Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi.
Oleh: M. S. Shiddiq *)
Presiden mengatakan bahwa di tengah ketidakpastian global yang terjadi saat ini, Indonesia harus segera mencapai swasembada pangan dalam waktu yang singkat. Menurutnya, dalam situasi krisis global, tidak ada negara yang akan memprioritaskan penjualan komoditas penting, seperti pangan.
“Karena itu tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan, kita harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia,” tegas Presiden saat itu.
Pernyataan ini menegaskan bahwa ketahanan pangan tidak hanya menjadi prioritas nasional, tetapi juga tanggung jawab bersama yang memerlukan pendekatan strategis dan kolaborasi antar pihak. Dalam konteks ini, inovasi dan digitalisasi menjadi solusi utama yang relevan, khususnya di tengah dinamika global yang memengaruhi industri pertanian.
Industri pupuk global tengah dihadapkan pada tantangan besar, mulai dari fluktuasi harga bahan baku hingga dampak perubahan iklim yang memengaruhi produktivitas pertanian. Pupuk Indonesia Grup, sebagai pemain utama dalam sektor ini, telah menunjukkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan petani nasional dengan meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi distribusi. Inisiatif ini tidak hanya menjawab kebutuhan domestik, tetapi juga menunjukkan daya saing Indonesia dalam menghadapi tekanan global.
"Kami memahami bahwa ketersediaan pupuk berkualitas adalah kunci dalam menjaga produktivitas petani. Oleh karena itu, kami terus berinovasi dalam proses produksi dan memperkuat jaringan distribusi," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi (Kompas, 13/06/2024).
Pada tahun 2023, PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil menghemat Rp 1,3 triliun dan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 0,1 triliun berkat penerapan 169 inovasi strategis. Inovasi seperti aplikasi iPubers yang mendigitalisasi proses penyaluran pupuk subsidi menjadi salah satu pencapaian signifikan, memastikan bahwa pupuk tersalurkan dengan tepat sasaran dan efisien.
Digitalisasi menjadi tulang punggung transformasi industri pertanian di Indonesia. Pupuk Indonesia telah memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah distribusi pupuk bersubsidi, memastikan bahwa produk ini sampai ke tangan petani yang benar-benar membutuhkan. Salah satu terobosan adalah aplikasi digital iPubers yang telah diterapkan di 27.000 kios di seluruh Indonesia, memungkinkan pencatatan transaksi secara real-time dan mempermudah petani hanya dengan menunjukkan KTP.