Pasalnya, menurut pihak keluarga Guru Sekumpul, kegiatan Haul Guru Sekumpul selalu dilaksanakan setiap malam Senin seperti halnya kegiatan pengajian yang semasa hidup dilaksanakan Guru Sekumpul, hanya dengan tambahan doa dan tahlil.
"Peringatan Haul Ayahanda kami (untuk umum) sedari dulu diadakan dan disesuaikan bersamaan dengan kegiatan rutin malam senin di Mushaolla Ar Raudhah. Acaranya pun kurang lebih sama seperti bagaimana kegiatan malam Senin biasanya, tetapi adanya tambahan tahlil dan doa untuk beliau," ungkap surat tersebut.
Untuk diketahui, memang tengah ramai jadi buah bibir kegiatan haul Guru Sekumpul yang diberi tajuk Haul Akbar ke-18 dilaksanakan di kediaman Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Paman Birin di Kampung Keramat, Martapura pada Kamis (26/01/2023) malam.
Sehari sebelumnya, Rabu (11/01/2023), Guru Wildan didampingi Paman Birin dan sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat mengumumkan bahwa bakal menggelar Haul Akbar k3-18 Guru Sekumpul di kediaman Paman Birin.
Guru Wildan sendiri menyampaikan bahwa pelaksanaan Haul Akbar di kediaman Paman Birin tidak lain untuk menjawab rasa rindu masyarakat terhadap Haul Guru Sekumpul yang selama pandemi tidak dapat dilaksanakan.
“Tidak lain tujuan kita menjawab kerinduan masyarakat akan haulnya Abah Guru yang mana dua tahun tidak diadakan, maka pada tahun ini kita akan melaksanakannya sebagai tanda terima kasih kita kepada Abah Guru Sekumpul,” ungkap Guru Wildan saat itu, Rabu (11/01/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Banuaterkini.com, kegiatan Haul yang digelar di kediaman Paman Birin berkesan formal dengan adanya kegiatan seremoni seperti halnya sambutan yang umumnya dilakukan pada acara di instansi pemerintahan. Berbeda jauh dengan tradisi haul yang diajarkan Guru Sekumpul.
Pasalnya, tradisi haul yang dilaksanakan pihak keluarga besar Guru Sekumpul selalu dilaksanakan di Mushalla Ar Raudhah yang diisi dengan kegiatan keagamaan biasa, hanya ditambahkakan pembacaan doa dan tahlil untuk Guru Sekumpul.
Pihak keluarga juga membantah, ada sinyalemen seolah pihak keluarga tidak pernah melaksanakan Haul Guru Sekumpul.
Sebab, menurut kedua putra Guru Sekumpul, Haul orang tuanya selalu dilaksanakan setiap tahun, dengan tetap menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Seperti halnya saat pandemi covid-19, karena adanya larangan konsentrasi massa, haul secara terbuka ditiadakan.