Pihak keluarga juga meminta kepada semua pihak untuk tidak menggunakan atau mengkaitkan kata Akbar dalam perhelatan Haul Guru Sekumpul di waktu mendatang.
Sebab, tulis mereka, kata seperti itu bisa memberi kesan dan arti yang tidak sejalan dengan makna sesungguhnya dari haul sebagaimana diajarkan Abah Guru Sekumpul.
"Ke depannya kami harap untuk Haul Ayahanda kami tidak digunakan dan dikaitkan dengan kata Akbar atau apapun lagi. Karena kata seperti itu bisa memberi kesan dan arti lain yang mungkin membuat lupa tentang apa maksud dan arti haul itu sesungguhnya," tegas surat itu.
Pihak keluarga juga tak henti-hentinya mengingatkan kepada para pencinta Guru Sekumpul di mana saja, untuk tidak gampang mempercayai informasi yang disebarkan orang-orang yang tak bertanggung jawab terkait kegiatan Haul Guru Sekumpul.
Mereka meminta untuk hanya memperayai informasi yang berasal dari akun resmi media sosial Ar Raudhah.
"Jika ada pemberitahuan atau pengumuman pasti akan disampaikan lewat media sosial resmi Ar Raudhah. Selain itu bukan dari kami. Jangan mudah percaya dengan ucapan tidak resmi atau berita hoax yang sering menyebar. Dimohon pengertiannya," tandas mereka.
Di akhir surat tersebut, pihak keluarga juga mengharapkan agar para pencinta dan penyayang Guru Sekumpul untuk terus menjaga dan mempertahankan tradisi haul seperti yang diajarkan Guru Sekumpul."
"Jangan biarkan pihak-pihak yang berusaha melibatkan, menggunakan dan memanfaatkan nama, foto dan momen peringatan Haul Ayahanda kami terus berlanjut dan berkembang. Mudah-mudahan kita semua bisa terus ingat ajaran dan pesan beliau. Tidak ternoda dan tercampur dengan niat dan tujuan lain. Dan terus beradab juga kepada beliau," pungkas keduanya.