"Kemudian di waktu pandemi kami menyesuaikan dengan keadaan. Kegiatan dan acara (Haul) tetap ada. Tapi tertutup dan terbatas. Haul pun masih ada setiap tahunnya. Tetapi sesuai keadaan," tulis mereka.
Pihak ahli waris Guru Sekumpul juga mengingatkan, para pihak untuk tidak menjual momentum Haul untuk kepentingan dan tujuan yang tidak sejalan dengan ajaran Guru Sekumpul.
"Pihak kami tidak meminta-minta atau menjual momen haul. Dan kami juga tidak mengundang siapapun secara khusus atau terbuka. Semua diterima untuk hadir dengan panggilan hatinya masing-masing. Seperti itu dari awal, dan akan tetap seperti itu seterusnya," terang putra Abah Guru lagi.
Lebih lanjut, ahli waris Guru Sekumpul juga meminta semua pihak untuk tetap menjaga kemurnian dan kegiatannya (Haul Guru Sekumpul) agar diikuti motif dan tujuan yang tidak sejalan dengan ajaran Guru Sekumpul.
"Kami pihak ahli waris akan selalu berusaha dun terus menjaga kemurnian acara dan kegiatannya agar tidak tercampur aleh hal-hal Iain. Sesuai yang Ayananda kami inginkan," ingat kedua putra Guru lagi.
Lebih lanjut, dalam surat tersebut kedua putra Guru Sekumpul juga menegaskan bahwa pihak keluarga tidak pernah terlibat dengan pihak manapun untuk mengadakan Haul untuk Guru Sekumpul di tempat lain, selain yang dilaksanakan di Mushalla Ar Raudhah.
"Mengenai Tampat Acara Peringatan Haul Ayahanda yang kami laksanakan pasti tidak akan berpindah. Akan sama seperti dulu. Walau tentu saja bisa mengadakan Haul. Tetapi kami harap para jamaah paham dan mengerti bahwa kami tidak ada terlibat dengan pihak-pihak Iain yang juga mengadakan Haul. Terlebih lagi berlawanan dan berbeda dengan keinginan Ayahanda kami," tulis keduanya.
Jadi, tulis kedua putra Guru Sekumpul lagi, bahwa pihak keluarga tidak pernah terlibat dan bertanggung jawab jika ada pihak-pihak yang menggunakan foto atau melibatkan nama Mushalla Ar Raudhah.
"Kami tekankan sekali lagi bahwa kami tidak ada terlibat dengan pihak-pihak lain yang juga mengadakan Haul. Jika ada yang menggunakan foto atau melibatkan nama mushalla Ar Raudhah, itu jelas tidak benar dan kami tidak pernah menyetujui hal seperti itu," tandas keduanya dalam surat tersebut.
Lebih lanjut, keluarga besar Guru Sekumpul juga mempertanyakan penggunakan kata "Akbar" dalam Haul Guru Sekumpul yang diduga dipakai dalam kegiatan haul yang dilaksanakan di kediaman Paman Birin Kamis (26/01/2023).