"Banyak peziarah yang mobilnya tersangkut gundukan, karena jalan yang penuh lubang seperti kubangan kerbau, sehingga mereka susah mencapai makam keramat Datu Pangeran Akhmad," imbuhnya.
Pantauan jurnalis Banuaterkini.com, Muhammad Noor, letak kawasan tersebut hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari jalan utama.
Daerah tersebut sebenarnya memiliki potensi wisata yang bagus, selain karena memang masyarakatnya yang kebanyakan berprofesi sebagai petani jagung, sayur-sayuran, karet dan sawit, letak makam Datu Pangeran Akhmad di kawasan tersebut juga cukup ramai dikunjungi peziarah.
"Jadi, agak aneh kalau wilayah tersebut tidak terjangkau aliran listrik," ujar Arsani lagi.
Jurnalis media ini, mencoba mengkonfirmasi Pihak PT PLN, melalui Arliansyah selaku Manajer Unit Pelayanan Pelanggan, terkait tak adanya aliran listrik di wilayah Kelurahan Karang Taruna.
Arliansya menjelaskan, bahwa ada prosedur pengajuan atau penambahan jaringan listrik kepada pelanggan yang di suatu wilayah.
"Yang pertama, pihak masyarakat atau pemerintah desa atau Kelurahan mengajukan proposal penambahan atau pemasangan jaringan untuk wilayah, apalagi yang belum mendapat fasilitas listrik. Ini berkaitan dengan titik kordinat lokasinya," ujar Arliansyah.
Nah, setelah itu, biasanya kami, lanjut Arliansyah, atasnama petugas akan melakukan survei ke lokasi tersebut. Setelah itu, lanjutnya, pihaknya akan membuat pengajuan berdasarkan skala prioritas ke PT PLN wilayah yaitu provinsi. Dan nantinya langsung ditindaklanjuti, karena semua juga menyangkut anggaran,jelas Arliansyah.
Arliansyah juga menuturkan, bahwa program listrik pedesaan memang ada namun butuh dukungan dari Pemerintah Desa hingga Kabupaten Tanah Laut untuk bisa merealisasikan itu.
"Program listrik perdesaan ada, namun kami perlu dukungan berupa rekomendasi dari aparat setempat, baik pemerintah desa atau Kelurahan, yang diteruskan melalui Pemerintah Kabupaten, agar usulan tersebut segera bisa diwujudkan," terangnya.