Sementara itu, perwakilan Islam, Fatrawati Kumari, mengajak peserta mengenal lebih dalam sosok perempuan suci dalam tradisi Islam, seperti Siti Hawa, Siti Maryam, dan Rabi’ah al-Adawiyah.
Ia menjelaskan bahwa Islam, khususnya dalam tradisi tasawuf, memandang perempuan suci sebagai contoh spiritualitas yang mendalam.
"Tokoh seperti Rabi’ah, misalnya, dikenal karena cintanya yang tanpa syarat kepada Tuhan dan menjadi teladan dalam sifat-sifat kelembutan, kesabaran, dan ketulusan," pungkasnya.
Dialog ini mengajak masyarakat lintas agama untuk belajar dari kehidupan perempuan suci yang memancarkan nilai-nilai universal seperti kasih sayang, pengorbanan, dan kepedulian kepada sesama.
FKUB Kalsel berharap dialog ini mampu memperkuat toleransi dan menumbuhkan pemahaman antaragama di Indonesia, dengan meneladani kebijaksanaan dari para perempuan suci yang telah memberi kontribusi nyata dalam sejarah spiritual umat manusia.