Albanese juga menyebut Partai Buruh akan menjaga target pemangkasan emisi karbon 43 persen pada 2030 nanti. Target tersebut jauh lebih kuat dibandingkan pemerintahan sebelumnya yang hanya mematok pemangkasan 28 persen.
Kepada Presiden Jokowi, selain menawarkan bantuan keahlian teknis untuk pembangunan IKN, Australia juga menawarkan dana hibah untuk kerjasama di bidang iklim dan infrastruktur. Nilainya mencapai 200 juta dolar Australia atau setara dengan Rp 2 triliun.
"Target perubahan iklim di pemerintahan saya, adalah akses yang lebih baik terhadap energi bersih yang terjangkau, andal, dan aman untuk semua kawasan sebagai jalan menuju nol emisi karbon," ujar Albanese.
Dikabarkan, sehari sebelumnya, Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia juga telah mengabarkan soal hibah tersebut. Kedutaan menyebut hal yang penting dalam kunjungan Perdana Menteri Albanese ini adalah keinginan kedua belah pihak untuk membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia.