Cerpen: Malam Takbiran

Banuaterkini.com - Selasa, 9 April 2024 | 17:08 WIB

Post View : 3

Aku bergegas lari, mengetuk rumah Anang. “Hayo, lekas…Ingatkan kubilang ada janji dari Pak Kusnanto dan Pak Rusdi. Hadiah lebaran buatku.” Anang bergegas luar dan mengenakan jaket lusuhnya.

Mengenakan sepeda ontel milik ayah Anang, aku dan Anang sampai di komplek Ratu Elok. “ Ini mungkin rumah Pak Kusnanto ya. Nomornya sama 76.” Aku ragu-ragu ingin mengetuk. Kulihat rumah megah ini begitu bersih, membuatku begitu takut bahkan untuk memencet bel.

Melihat aku terdiam lama berdiri ragu-ragu, Anang yang lebih pemberani, memencet bel tersebut. Tidak berapa lama, keluar seorang laki-laki muda.

“Mencari siapa?” dia bertanya setengah bingung melihat penampilan kami berdua. “Dari Asep, Pak. Kata Pak Kusnanto…”

“Oh, ya ya. Bapak sudah bilang. Sebentar kuambilkan.” Aku belum sempat mengangguk ketika lelaki tersebut sudah hilang masuk ke rumah. Sebentar kemudian dia keluar membawa amplop. “Nih, buatmu kata Bapak.”

Aku ternganga, belum sempat mengucapkan terima kasih, lelaki tersebut sudah masuk kembali dan menutup pagar rumah.

“Lho, kok bingung?” Anang mencolekku. “Terima kasihnya belum,” jawabku lirih.

Di atas sepeda ontel yang dikayuh Anang, aku masih terdiam. Jika tadi memikirkan ketidaksempatanku berterima kasih, kini memikirkan apa yang mungkin kubelikan dengan uang seratus ribu ini.

“Auw,” aku menjerit menahan cubitan Anang. “Sudah sampai di hotel, Sep,” Anang menyuruhku turun, kemudian menyeret sepedanya masuk ke parkiran hotel. Tanpa mempedulikan lototan satpam, kami bergegas masuk ke bagian dalam hotel.

“Aduh, bagaimana cara mencari Pak Rusdi?” Aku sekarang yang menggaruk-garuk kepala. Petugas hotel yang sedari tadi mengamati gerak-gerik kami dengan curiga, akhirnya menghampiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev