Cerpen: Malam Takbiran

Banuaterkini.com - Selasa, 9 April 2024 | 17:08 WIB

Post View : 3

Beberapa tetangga yang sudah dipanggil Anang, datang merubungi tubuh Abah. Satu dua orang kulihat menggeleng-geleng.

Aku duduk di pojok tempat tidur, meringkuk terisak-isak. Aku belum sempat mengatakan kepada Abah, kalau uang pemberian itu belum kuapa-apakan, dan obat Abah kubelikan dari hasilku menyemir sepatu selama seminggu.

“Abah….” Sedetik kemudian aku tidak merasakan apa-apa lagi.

Banjarbaru, 22 Oktober 2006 

Sumber: Sudewi2000’s Weblog

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev