Komisi III DPR RI Pantau Dugaan Tahanan yang Tewas Dipukuli Anggota Satres Narkoba Polresta Banjarmasin

Banuaterkini.com - Selasa, 14 Juni 2022 | 13:36 WIB

Post View : 1


Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta. Doc: rmol.

Editor: Indra SN/ M/DQ

Komisi III DPR RI terus memantau perkembangan kasus tahanan Satres Narkoba Polresta Banjarmasin yang diduga tewas dipukuli petugas dari Satres Narkoba Polresta Banjarmasin.

Jakarta, Banuaterkini.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, menyampaikan pihaknya memberi apresiasi terhadap langkah cepat Kapolda Kalsel untuk menangani kasus tewasnya tahanan narkoba tersebut.

"Pertama, Saya mengapresiasi langkah Kapolda Kalimantan Selatan menurunkan Tim Pengawasan Internal (Paminal) untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota Satres Narkoba Polresta Banjarmasin yang menjadi terlapor dalam kasus wafatnya tahanan," ujar Pangeran Khairul Saleh di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (14/06/22).

Menurut dia, tindakan cepat itu membbuktikan kesigapan Polda Kalsel merespon guna mencari titik terang apakah ada pelanggaran etik dan prosedur saat penegakan hukum itu terjadi. 

Apresiasi kedua, ujarnya, Kapolda sudah berjanji akan menindak tegas apabila terbukti ada pelanggaran dalam penanganan yang mengakibatkan kematian tahanan.

Dikatakannya, bagaimanapun pondasi dalam penegakan hukum harus mengacu pada 3 aspek dasar landasan hukum yakni kepastian hukum, keadilan, dan kemanfaatan.

"Negara menjamin perlakuan hukum yang sama terhadap siapapun tidak terkecuali para pelanggar hukum tersebut, sehingga mendapatkan keadilan sesuai kepastian hukum yang ada di Negara ini," ucapnya tegas.

Yang paling penting, imbuhnya lagi,  syarat akan manfaat kita semua harus menggalakkan pencegahan terhadap penyalahan narkotika sehingga tidak ada lagi ke depan kasus-kasus yang akan terulang seperti ini.

Dia juga meminta agar semua pihak, sama-sama mengawal kasus tersebut sesuai fungsi masing-masing.

"Saya sebagai wakil rakyat dan masyarakat mempercayakan penanganan kasus dugaan pelanggaran standar operasi prosedur (SOP) dan etik terhadap penanganan tahanan kasus narkoba kepada Polda Kalsel melalui perangkat yang ada di tubuh Kepolisian," tegasnya sembari berharap agar kasus serupa ke depan tidak terulang lagi hingga menyebabkan kematian tahanan.

Kapolres Bantah Tahanan Tewas Dipukuli

Seperti diberitakan banyak media, Subhan (32), seorang tahanan kasus narkoba di Polresta Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), ditemukan tewas setelah 6 hari dipenjara. Keluarga menuding Subhan mendapat kekerasan saat ditangkap.

"Sebelum ditangkap sehat aja enggak ada luka lebam. Saat ditangkap saya dan masyarakat juga lihat sendiri suami saya itu dipukul polisi," ucap Sarifah Sonia, istri Subhan seperti dilansir detikcom, Senin (13/6/2022).

Subhan disebut sempat menjalani perawatan di rumah sakit Bayangkara lalu meninggal pada Jumat malam (10/06/22). Sonia mengatakan dia selalu berusaha menjenguk sang suami selama ditahan, namun dia mengaku tak pernah diberi izin oleh pihak kepolisian.

Sementara itu, Kapolresta Banjarmasin Kombes Sabana Atmojo membantah tudingan kekerasan yang dilakukan anggotanya terhadap Subhan. 

"Enggak ada kekerasan sejak pertama yang bersangkutan ditahan," jelas Sabana dalam konfirmasi terpisah.

Pihak keluarga berharap kasus dugaan tewasnya Subhan segera mendapatkan titik terang,***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev