Home » Agama

Empat Karakteristik Manusia dalam Perspektif Literasi Media Al Ghazali

Banuaterkini.com - Selasa, 10 Mei 2022 | 15:48 WIB

Post View : 26

Di saat banyak informasi bertebaran seperti sekaran gini, baik melalui media seperti TV dan koran, maupupun media sosial dan media online masyarakat harusnya tetap menjadikan orang-orang seperti ini sebagai contoh dalam menyikapi berbagai informasi yang berkembang di tengah masyarakat.

Sebab orang dengan keahlian dan kompetensi yang baik tidak akan menjerumuskan masyarakat, apalagi menjadikannya sebagai alat propaganda untuk kepentingan tertentu.

Kedua; Rajulun Yadri wa Annahu laa Yadri Annahu Yadri (Orang yang berilmu dan memiliki kompetensi, tetapi tidak menyadari bahwa ia memiliki keahlian atau komptensi itu). Menurut Al Ghazali, orang seperti ini harus disadarkan agar dapat menggunakan segala kecerdasannya itu untuk kepentingan umat. Siapa orang yang bisa mengingatkan atau menyadarkannya? Tentu saja, orang yang mampu melihat keahlian dan kompetensinya adalah orang yang juga ahli.

Orang dengan tipologi seperti ini biasanya tidak terlalu terkenal bahkan dalam sejumlah buku-buku klasik yang membahas tentang tiplogi orang seperti ini mereka disebut memiliki ilmu ladunni (yaitu mereka yang diberi karunia oleh Allah memiliki ilmu tanpa harus belajar. Dijelaskan juga bahwa orang seperti ini biasanya adalah para ahli ibadah).

Ketiga; Rajulun Yadri Annahu Laa Yadri (Orang yang menyadari/mengetahui bahwa dirinya tidak berilmu/tidak kompeten).

Menurut Imam Ghazali, orang dengan karakteristik seperti ini masih tergolong orang yang beruntung. Sebab, dia menyadari kekurangannya dan memahami bahwa dirinya tidak memiliki kompetensi apa-apa.

Orang seperti ini lebih mudah diarahkan, karena merasa memiliki banyak kekurangan, sehingga terdorong untuk terus belajar dan menggali sebanyak-banyaknya pengetahuan dan pengalaman. Tidak mudah dihasut, dan sangat hati-hati ketika menerima informasi.

Di era sekarang orang seperti ini, sudah dapat dipastikan akan segera mencari guru atau pembimbing yang tepat, yang diharapkan akan bisa mengarahkannya menjadi lebih baik, baik melalui lembaga formal maupun non formal.

Dirinya akan disibukkan untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, untuk kepentingan dirinya maupun orang lain di sekitarnya. Mereka juga pasti akan lebih banyak mendengarkan, tidak mudah memvonis apalagi sampai menuduh orang lain yang tidak pantas karena takut apa yang dituduhkannya tidak benar dan berdasar.

Sebab dirinya sadar betul dengan kemampuan dirinya yang belum seberapa, dan dirinya hanya sibuk memperbaiki dan menambah pengetahuan dan kompetensinya.

Halaman:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev