DPRD Nilai Pemko Banjarmasin Tidak Transparan Soal Proyek KWM Sungai Baru

Banuaterkini.com - Sabtu, 26 November 2022 | 14:04 WIB

Post View : 221

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi, memnta Pemko Banjarmasin transparan soal robohnya bangunan ikon Ketupat di kawasan Siring Sungai Baru beberapa waktu lalu, Jum'at (25/11/2022). Foto: akun IG @afrizal2804/Say.

"Robohnya bangunan, menunjukkan bahwa desain arsitektural itu tidak tanggap terhadap kondisi lingkungan. Tepian sungai memiliki resiko angin yang cukup tinggi, dan itu tidak diperhitungkan secara matang. Buktinya pernah terjadi hal serupa di struktur bangunan tenda menara pandang" kata Ketua Arsitek Peduli Banua Akbar Rahman kepada Banuaterkini.com, Sabtu (19/11/2022).

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, Afrizaldi, mengatakan seharusnya gonjang-banjing dan isu miring di masyarakat tidak perlu terjadi apabila Pemko Banjarmasin lebih sering dan lebih terbuka untuk mengkomunikasikannya, baik kepada DPRD, kepada masyarakat sekitar maupun kepada para ahli.

"Seharusnya hal-hal seperti ini lebih sering dan lebih terbuka untuk dikomunikasikan baik kepada DPRD, kepada masyarakat atau para ahli di bidangnya," ujarnya.

Dikatakan Anggota Fraksi PAN DPRD Kota Banjarmasin ini, Banjarmasin memiliki banyak sekali ahli di bidang konstruksi, dan seharusnya hal itu menjadi salah satu cara Pemko Banjarmasin untuk mensinergikan mengenai apa saja yang hendak dibangun di wilayah Kota Banjarmasin.

"Supaya selalau berkesesuaian dengan kearifan lokal, dengan kondisi alam di Kota Banjarmasin dan apa yang menjadi kebutuhan (masyarakat) Kota Banjarmasin itu sendiri," imbuhnya lagi.

Tampak salah satu bagian bangunan di KWM Sungai Baru yang sudah rusak sebelum dipergunakan.

Kami terus terang, kata Afrizaldi, sebenarnya sangat mengapresiasi tujuan dari Pemkota Banjarmasin dalam hal ini ada pihak ketiga yang ingin menginvestasikan uangnya dalam hal memberikan satu cara agar kemajuan pembangunan di kota banjarmasin ini tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Namun dalam hal ini seharusnya kita juga berharap hal-hal seperti ini harusnya perencanaannya juga dikomunikasikan dengan kami di DPRD sebagai lembaga yang salah satu tupoksinya adalah pengawasan. Harusnya kita lebih sering mengekspos hal-hal seperti ini," ucapnya.

Lebih lanjut, Afrizaldi juga menyampaikan kekecewaannya, karena dalam kasus pembangunan KWM di kawasan Siring Sungai Baru pihaknya di DPRD tidak pernah diajak duduk satu meja.

"Kami terus terang kami tidak pernah duduk satu meja, mereka menjelaskan terkait perencanaan-perencanaan apa yang ingin mereka laksanakan," kata dia.

Padahal, harap Afrizaldi, seharusnya hal itu dikomuikasikan dan terencana, supaya pihaknya di DPRD juga mengetahui apa tujuannya, seperti apa jenis bangunannya, apa plus minusnya, kekurangannya dan lain-lain.

Halaman:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev