Peringati Haul ke-71 Syekh Ali Al Banjari, Bupati Banjar: Beliau Ulama Berpengaruh

Banuaterkini.com - Sabtu, 23 Juli 2022 | 15:13 WIB

Post View : 19


Poster Haul ke-71 Syekh Ali al Banjari dan Haul ke-44 KH Husien Ali, Sabtu (23/07/22). (Foto/istimewa).

Reporter: Kasmayuda  Editor: M/DQ Elbanjary

Hari ini, Sabtu (23/07/22) umat Islam Kalimantan Selatan (Kalsel), terutama di wilayah Martapura dan sekitarnya, melaksanakan haul ke-71 Syekh Ali Abdullah al Banjari. 

Martapura, Banuatekini.com - Syekh Ali Abdullah al Banjari merupakan seorang ulama besar di bidang ilmu fikih. Ia adalah pengarang kitab Al Kaukab Al Barriy fi Tsabat Al Banjariy. Dia juga merupakan cucu Syekh Muhammad Arsyad Albanjary.


Syekh Ali bin Abdullah al Banjari. (Foto/Istimewa).

Syekh Ali bin Abdullah bin Mahmud bin Syekh Muhammad Arsyad al Banjari lahir pada tahun 1285 H, bertepatan dengan tahun 1868 M, di Makkah Al Mukarromah.

Ia wafat pada hari Jumat 12 Zulhijah tahun 1370 H, atau bertepatan dengan 14 September tahun 1951 M. Kala itu usianya sudah 85 tahun. Dia dimakamkan di pemakaman Ma'lâh, yang berada Kota Mekkah al Mukarramah. 


Pantauan Banuaterkini.com, Sabtu (23/07/22) pada saat haul ke-71 Syekh Ali yang juga bersamaan dengan haul ke-44 KH Husien Ali, jamaah tampak larut dalam suasana khidmat mendengarkan ayat suci al Quran, shalawat, pembacaan syair-syair maulid dikumandangkan.

KH Muhammad Husein, cucu Syekh Ali yang membacakan manaqibnya bertutur, bahwa salah satu keteladanannya yang patut dicontoh oleh umat Islam adalah kebiasaannya tak segan-segan memberikan jamuan dan menggelontorkan seluruh hartanya bagi para tamu yang datang ke rumahnya untuk menimba ilmu.


Bupati Banjar, H Saidi Mansyur saat menikmati suguhan di sela-sela kegiatan Haul ke-71 Syekh Ali al Banjari.

Dikutip dari tulisan La Eda Maulana dengan judul "100 Ulama Nusantara di Tanah Suci" yang terbit tahun 2020 disebutkan, bahwa ayahnya Syekh Ali merupakan seorang ulama besar bernama Syekh Abdullah bin Mahmud yang cukup terkenal di Kota Mekkah al Mukarramah saat itu.

Diceritakan, bahwa memiliki karomah atau kelebihan yang diberikan Allah, yaitu ketika dia sedang berdzikir, tubuhnya tidak dapat dilihat oleh mata telanjang, yang tampak hanya pakaian dan sorbannya saja. Itulah sebabnya, ayahnya dijuluki Syekh Abdullah Wujud.

Bupati Banjar H Saidi Mansyur yang hadir pada momen haul tersebut mengaku sangat senang sekaligus bangga  karena dapat berhadir mengikuti pelaksanaan haul ke-71 Syekh Ali Bin al Banjari ke-71 yang dilaksanakan di Jalan Berlian Pasayangan, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.

Menurut Bupati Saidi, Syekh Ali al Banjari merupakan tokoh Islam yang sangat berjasa terhadap syiar dan perkembangan Islam dan ulama yang berpengaruh besar bagi masyarakat Kabupaten Banjar.


Selain Bupati Banjar H Saidi Mansyur, hadir pada haul ini Anggota Komisi V DPR RI, Syaifullah Tamliha, perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Banjar, ormas keagamaan dari Nahdatul Ulama, tokoh masyarakat dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjar.

Tampak pula di antara para jamaah sejumlah pengusaha H. Norhin, Pengusaha H. Hatta alias H. Ciut dan sejumlah tokoh lainnya, pimpinan pondok pesantren dan masyarakat umum lainnya. 

KH Muhammad Husien di sela-sela pembacaan manaqib Syekh Ali mengingatkan, agar semua juriat Datu Kelampayan selalu memegang teguh ajaran ilmu, dan dapat lebih bermanfaat bagi lingkungan di manapun berada. 

Seusai haul, tampak Bupati Banjar H Saidi Mansyur dan sejumlah tokoh masyarakat saling beramah tamah dan menikmati suguhan makanan yang disediakan oleh panitia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev