Ribuan massa Barisan Rakyat Menggugat Bajamarga (BRMB) mendatangi Kantor Gubernur DKI Jakarta untuk mendesak Anies Baswedan membongkar PT Bajamarga Kharisma Utama (BMKU) yang terbukti melanggar tata ruang wilayah. (Foto/Jumri).

Editor: Indra SN/Jumri 

Ribuan massa Barisan Rakyat Menggugat Bajamarga (BRMB) geruduk kantor Gubernur DKI Jakarta, guna mendesak Gubernur Anies Baswedan membongkar pabrik PT Bajamarga Kharisma Utama (BMKU) di Kamal Muara Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara sudah terbukti melanggar tata ruang.

Jakarta, Banuaterkini.com - Padahal Pemerintah Administrasi Wali Kota Jakarta Utara beberapa waktu lalu sudah menyegel pabrik produksi baja tersebut. Meskipun, plang penyegelan dan police line diketahui terpasang di tempat belakang pabrik yang tidak diketahui publik luas dan pabrik PT BMKU di sana masih beroperasi.

Diketahui, unjuk rasa BRMB sudah dilakukan sebanyak enam kali terhitung pada saat ini. Ribuan massa dengan mobil komando dan sepanduk menggeruduk kantor Gubernur DKI Jakarta dan pabrik PT BMKU.

Koordinator Aksi Prayogo Ahmad Zaidi mengatakan langkah jajaran Gubernur Anies Baswedan dinilai masih lembek hanya sebatas formalitas walaupun dengan ada nya penyegelan sebagai bukti bahwa berdirinya pabrik PT BMKU sudah melanggar tata ruang membangun pabrik di lahan kawasan terbuka hijau.

"(Jajaran) Gubernur Anies lembek tidak berpegang teguh pada peraturan. Penyegelan kok di belakang pabrik bukan di depan dan masih berperasi tuh pabriknya, ini kita nilai seperti cuma formalitas aja tindakannya. Padahal dengan adanya penyegelan sudah menjadi bukti kalau PT BMKU melanggar tata ruang," ujar Prayogo kepada wartawan, Jumat (05/08/22).

Prayogo mengungkap Anies Baswedan sebagai pemegang kebijakan tertinggi di Pemprov DKI Jakarta harus segera mengambil langkah konkrit. Pihaknya mendesak sang gubernur segera membongkar pabrik PT BMKU.