Pada kesempatan yang sama, Ketua SWI Kalsel, Sugiannor mendesak oknum Humas Polda Kalsel untuk segera melakukan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dengan mengundang wartawan, baik dari media online, cetak maupun elektronik.
"Tidak ada perbedaan wartawan, semua sama sebagai mitra kerja, " ujarnya.
Ia berharap, semoga permasalahan ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak terulang lagi.
Terpisah, Pakar Media dan Komunikasi Politik, MS Shiddiq PhD, meminta pihak Polda Kalsel segera melakukan evaluasi kepada anggota polisi yang bertugas di bagin Humas.
Menurut Shiddiq, sikap yang ditampilkan oknum tersebut bisa dilihat dari dua aspek.
Pertama, Polda Kalsel harus melakukan evaluasi terkait mental polisi yang bertugas di bagian humas, apakah sudah melaksanakan prinsip-prinsip sebagai 'polisi presisi'.
Kedua, lanjut Shiddiq, adalah evaluasi apakah petugas di bagian Humas sudah memiliki bekal yang cukup mengenai dunia kehumasan dengan baik, termasuk kemampuan menjalin kerjasama dengan mitra dari kalangan media dan jurnalis.
"Hal ini penting dicatat, sebab dunia wartawan dan dunia media itu sesuatu yang unik sekaligus kompleks, jadi menjalin kemitraan dengan media dan kalangan wartawan juga harus memiliki bekal dan kemampuan yang cukup, agar peristiwa dugaan pelecehan pada profesi wartawan tidak terulang lagi di kemudian hari," pungkasnya.
Editor: Ghazali Rahman