Mamuju Gempa Lagi, Ribuan Orang Mengungsi, Bupati Mamuju: Tenda Pengungsi Belum Cukup

Banuaterkini.com - Rabu, 8 Juni 2022 | 22:49 WIB

Post View : 1


Dampak gempa di Mamuju, Rabu (08/06/22) siang. Sumber: twitter @daryonoBMKG.

Editor: Ghazali R/M/DQ 

Mamuju dilanda gempa lagi. Sejumlah daerah di luar Mamuju merasakan getaran cukup keras, dampak adanya gempa berkekuatan 5,8 magnituro itu. Gempa yang berpusat 43 Km arah barat daya kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km itu menyebabkan ribuan orang di sana mengungsi.

Jakarta, Banuaterkini.com - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyampaikan, gempa yang terjadi di Mamuju akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju.

Hal ini diketahui berdasarkan pantauan lokasi episenter (pusat gempa) dan kedalaman hiposenternya. Menurut Daryono , dari kedua faktor itu diketahui bahwa gempa bumi Mamuju 5,8 M merupakan jenis gempa bumi dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi Mamuju Mag. 5,8 yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju," ujar Daryono kepada Banuaterkini.com, Rabu (08/66/22). 

Menurut penjelasan Daryono, gempa bumi terletak pada koordinat 2,74 LS dan 118,54 BT, atau tepatnya berlokasi di 43 Km arah barat daya kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.

Gempa yang terjadi sekitar pukul 13.32 WITA, menggegerkan masyarakat yang turut merasakan getaran, menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan hancur.


Dampak gempa Januari tahun 2021 lalu. Sumber: itb.ac.id

Trauma terhadap dampak gempa yang terjadi Januari 2021 lalu, menyebabkan banyak bangunan hancur dan banyak yang meninggal dunia, membuat warga memilih segera mengungsi.

Informasi Bupati Mamuju, Sutinah Sunardi, dampak gempa menyebabkan orang panik dan berbondong-bondong mencari tempat aman. Apalagi ada isu akan terjadi tsunami.

Dikatakannya, pihak Pemkab Mamuju dibantu para relawan mendirikan tenda darurat yang ada di kompleks stadion Mamuju.  Cuma, karena jumlah pengungsi yang mencapai ribuan, tenda yang disiapkan untuk para pengungsi jumlahnya belum cukup.

Sejak siang hingga tadi malam (08/06/22), warga yang khawatir akan terjadi gempa susulan terus berdatangan ke lokasi pengungsian. 

"Pemerintah Mamuju, sudah menyiampkan sejumlah tenda darurat untuk para pengungsi yang jumlahnya ribuan, tapi masih belum cukup," ujarnya kepada Banuaterkini.com, Rabu malam (08/06/22).

Ia meminta agar Pemerintah Sulawesi Barat (Sulbar) dan Pemerintah Pusat untuk memberikan tambahan bantuan tenda darurat untuk membantu para pengungsi. 

"Kami berharap ada bantuan tenda tambahan dari Pemprov Sulbar dan Pemerintah Pusat," ujarnya.

Sementara itu, informasi terakhir, dampak gempa juga menimpa Polda Sulbar. Diinformasikan gedung PPK setempat ambruk, padahal pada saat itu sedang dilasakanakan acara casis.  

Beruntung seluruh peserta casis dikabarkan berada dalam gedung. Plafon gedung tiba-tiba ambruk membuat peserta casis berhamburan ke luar gedung untuk menyelamatkan diri.

"Itu gedung PKK ambruk," ujar Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Syamsu Ridwan, Rabu (8/6/2022).

Tak hanya di kota-kota dekat Mamju, getaran gempa juga dirasakan oleh sebagian masyarakat di Kota Banjarmasin. Getaran gempa juga dirasakan oleh masyarakat Kotabaru.

Getaran Gempa Juga Dirasakan Warga Kalsel

Menurut informasi yang Banuaterkini.com himpun, getaran gempa di Kotabaru jauh lebih terasa dibandingkan Banjarmasin, terutama yang bermukim di daerah pesisir pantai.

Dikutip Kompas.com, Rahma, salah satu warga Kotabaru mengatakan, awalnya dirinya bersama keluarganya sedang berada di dapur rumahnya setelah selesai makan siang. Namun, tiba-tiba getaran hebat muncul membuat seluruh anggota keluar rumah.

"Ternyata semua tetangga juga keluar. Mama saya merasakan pusing karena getarannya itu," tutur Rusdiana seorang guru PAUD setempat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev