Home » Opini

Kapur Kamper yang Hilang, Tanaman Endemik Kalimantan yang Disebut dalam Qur’an

Banuaterkini.com - Minggu, 18 September 2022 | 15:28 WIB

Post View : 78

Kapur barus sebagai produk asli nusantara. @MONGABAY.co.id/Naida.

INP jenis ini di HL Kinarum memiliki pola yang teratur pada tingkatan stratanya (satu semai, tiga pancang, lima tiang, 18 pohon), sedangkan di HL Tampaan tidak teratur (10 semai, dua pancang, tiga tiang, lima pohon). Pohon D. lanceolata paling dominan di HL Kinarum dengan INP 46,3%, sedangkan di HL Tampaan peringkat keempat (INP 21,3%). Volume tegakan D. lanceolata di HL Kinarum (2910,55 m3 /ha) lebih berpotensi dari pada di HL Tampaan (90,55 m3 /ha).

Nilai IS untuk tingkat pohon adalah 0,55 (17 jenis), tingkat tiang 0,18 (empat jenis), tingkat pancang 0,08 (tiga jenis) dan tingkat semai 0,10 (dua jenis). Artinya sangat sedikit sekali sisa jenis kapur ini. Perlu penelitian autekologi lebih lanjutan di beberapa lokasi penting di wilayah Kalsel.


Menurut data dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, kayu Dryobalanops lanceolata Burck memiliki sifat kelas kuat II-(I) dan kelas awet III yang dapat dimanfaatkan untuk membuat perahu, serta tiang konstruksi atap bangunan rumah. Kayu kamper juga memiliki nilai ekonomis lain yaitu sebagai bahan kapur barus dan getahnya juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan medis dan kosmetik serta bahan kapur barus. 

Cara pengambilan kristal kapur terbaik adalah dengan mengambil langsung dari batang pohon kapur yang keluar secara alami dari pori-pori kulitnya. Hingga cara terbaik mendapatkan kristal barus tidak dengan menebang pohon, cukup menyadap dari batang pohon. Hasilnya menunjukkan bahwa teknik pemanfaatan minyak Dryobalanops untuk kosmetik adalah melalui teknik formulasi lilin aromaterapi dan sabun antijerawat[6].

Formulasi lilin aromaterapi yang dibuat berupa parafin, stearin, odoran, pewarna minyak Dryobalanops dan nilam. Terdapat perbedaan yang sangat nyata tentang kesukaan sebelum lilin dibakar antar formulasi yang dibuat. Selain itu memiliki bahan aktif utama minyak kamper berupa borneol.

Hasilidentifikasi Pasaribu et al. (2014) D. lanceolata memiliki senyawa borneol sebanyak 0,37% sedangkan D. aromatica memiliki 0,21%. Borneol mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi dan sangat dibutuhkan dalam pengembangan produk kosmetik dan obat untuk mencegah pengentalan dan pembekuan darah (Duke 2005).

Sebenarnya Borneol atau (C10H18O) banyak tersebar di alam sebagai komponen minyak atsiri. Di bidang industri borneol murni bersama juga isoborneol digunakan sebagai bahan baku penyusun parfum dan bahan pengester. Borneol murni bersifat racun yang dapat mengakibatkan kekacauan mental.


Akhir-akhir ini Borneol asal Dryobalanops banyak dicari oleh periset, herbalist maupun pedagang.  Karena penggunaan Borneol dalam jumlah yang relatif sedikit saja sangat efektif untuk mencairkan darah beku pada kasus pembekuan darah/ penyumbatan pembuluh darah pada jantung maupun otak manusia (Dharmananda, 2003). saat ini minyak borneol juga menjadi anti kuman pada pembalut perempuan (bio panty) dan mengurangi kesakitan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev