Home » Opini

Kerang Kapah si Predator Mikroplastik Air dan Kearifan Lokal Masyarakat Berangas

Banuaterkini.com - Kamis, 23 Februari 2023 | 14:17 WIB

Post View : 179

Kerang kapah (olymesoda erosa).

Kemasan kapur gamping dapat berupa serbuk, namun karena kandungan kapur gamping ini dikuatirkan kurang higienes dan serbuknya dapat mengganggu pernafasan dan iritasi pada mata dan kulit, Botulisme, yaitu kekakuan otot.

Kapur gamping ini jika dimanfaatkan untuk kapur sirih, bisa membuat pH darah terlalu basa dan dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh pada usus dan pankreas. Jadi, disarankan lebih baik menggunakan kapur dari kerang kapah untuk konsumsi.

Morfologi Kerang Kapah (Polymesoda Erosa)

Cangkang Kerang Kapah

Secara morfologi ada dua bagian pada Kerang Kapah yaitu cangkang dan tubuh lunak. Bentuk cangkang seperti piring atau cawan yang terdiri dari dua katub yang bilateral simetris, pipih pada  bagian pinggirnya dan cembung pada bagian tengah cangkang.

Bentuk cangkang yang equivalve atau berbentuk segitiga yang membulat, tebal, flexure jelas mulai dari umbo sampai dengan tepi posterior. Cangkang pada kerang berfungsi untuk melindungi organ tubuh bagian dalam yang lunak dari serangan predator dan faktor lingkungan yang lain. Sedang fungsi lainnya adalah untuk mengatur aliran air secara tetap melalui insang untuk pertukaran udara dan pengumpulan makanan (Dwiono, 2003).   

Jenis kapah seperti ini, banyak ditemukan di hutan bakau di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Banyak juga ditemukan di sepanjang pantai dan lebih banyak ditemukan di akar tumbuhan mangrove antara seperti Rhizophora mucronata, Avicennia marina,  Onneratia alba  and  Excoecaria allagocha  atau yang lainnya. Selain itu, kapah ini dapat dilihat membenamkan diri kedalam substrat di sela-sela akar mangrove atau tanaman bakau ataupun di dalam lubang-lubang rumah kepiting.

Bila kandungan kapur gamping berupa senyawa kimia Ca(OH)2 atau kalsium hidroksida, maka kandungan kerang kapah yakni CaCO3 atau kapur yang tersusun dari CaO 99.1% K2O 0,4% serta SO3 0,7 (Hamestera et al, 2012).

Perbedaan ukuran partikel dapat dipengaruhi oleh kondisi penggilingan yang digunakan dan kondisi penembakan kalsinasi yang dijaga tetap konstan. Sedangkan menurut Efriyeldi dkk, 2012) hasil analisis proksimat kerang, diperoleh kandungan protein 13.25 %, lemak 0.44 %, serat kasar 0.37 %, kadar abu 3.43 % dan kandungan air 80.29%.

Secara umum menurut Lingaal (2003) kerang laut terdiri dari 97-99% kalsium karbonat atau CaCO3 dalam kalsit, aragonit, dan lainnya. Selain itu, juga terkandung MgCO3, (Fe)2O3, SiO2, Ca3P2O8, CaSO4, protein, dan polisakarida dalam jumlah sedikit. Selain komponen mayor dan minor tersebut, terdapat pula unsur tambahan seperti Sn, Mo, Mn, Cd, Ti, B, Pb, Au, Ag, Ni, Co, Bi, Cu, Sr, Rb, sebagai unsur lain yang terkandung dalam kerang.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

BANNER 728 X 90-rev